Jumat, 16 Juli 2010

Bintang Pagi Siang Sore *part 6*

*apa ya pembukaannya? huhm, oya, masih ada yg baca ga sih ni cerbung? malu saya klo cuma bikin, trus ga ada yang baca... huaa,, biarin ajah deh! malu, malu saya.. huffh, mulai aja dehh....*






Part 6


“huahh… ujan-ujan gini, mana ada bintang mampir?” Vlita merebahkan badannya di kasur kamarnya.

Malam itu hujan turun deras sekali. Ga tau kenapa, tiba-tiba ujaan mulu dri sore. Banyak petir lagi.

Selama 15 menit, Vlita bermalas-malasan di kasurnya. Benar2 ga ada kerjaan. Pikirannya blank, ga tau mau mikirin apaan.

Tiba-tiba, HPnya berbunyi.

“hduuh.. siapa sih mlem2 yg nelfon? Males…” vlita dgn malas turun dri ranjangnya menuju tmpt ia menaruh HPnya, di meja belajar.

Vlita duduk di kursi meja belajarnya. Tangannya mengambil hp dan mendekatkan hp itu ke telinganya.

“halo? Ehh… kok mati?” Vlia menatap layer HPnya telfon itu sdh ditutup.

“siapa sih yg nelfon tadi? Bodo’ ahh..” Vlita tdk memperdulikan nomor yg tdk dikenalnya itu. Ia bangkit dri kursi.

Ia sdh setengah jalan ke kasurnya lagi.

HPnya berbunyi lagi.

“hiihh… halo?” Vlita langsung menyambar Hpnya.

“ha? Mati lagi? Dsar org aneh!” telpon itu langsung di putus oleh penelpon. Lagi.

Vlita bangkit lagi dri kursinya. HPnya kembali berbunyi.

“iishh!!! Siapa sih?! Halo?!” Vlita dgn geram mengangkat telpon itu. Tetap saja, di putus lagi oleh penelpon tidak jelas itu.

“mati mulu, mati mulu, mati aja sekalian!” Vlita menaruh HPnya, tanpa bergerak dri kursi.

HPnya berbunyi lagi, untuk kesekian kali..

“hufffh…. Halo?! Mau kamu apa sih?! Ganggu aja! Ngomong dong, ini siapa?! Ntar ku laporin ke polisi loh! Dengan tuduhan peneroran trhadap perempuan yg lgi bermalas-malasan di kamarnya!!” Vlita asal cerocos angkat telpon, tanpa melihat siapa yg menelpon.

“eits…sorry klo ganggu, tpi jangan laporin ke polisi dong… aku msh mau SMA..” suara dri seberang telpon familiar di telinga Vlita.

“Agha! Eh, ku kira siapa. Maap maap…. Heheheh, tdi tuh sbnrnya buat org yg dri tdi ngisengin nelpon nomer aku, maap ya” Vlita ketawa kecil.

“ya.. gpp.. trus, kok kamu lgi males-malesan sih? Udh ngerjan PR biologi belom? Ajarin dooongg…..” suara Agha terdengar memelas di ujung telepon.

“eh?! Iya ya, ada PR ya? Kukira ngga adaa….” Vlita menggaruk-garuk kepalanya.

“jiah, klo ngomong kyk gitu, pasti belum ngerjain deh!”

“emang.. heheheh. Lagian aku kan ga terlalu pinter biologi, Adrian aja tuh. Biologiku tu sering meleset, keliru mulu” kata Vlita lagi.

“ya udah, minta ajarin Adrian yuk? Sekarang kita ke rumahnya!” kata Agha bersemangat.

“sekarang? Waduh gha, semangat belajar kamu lgi berapi-api ya? Lgian, ini itu udh maleeem… ujan lagi!” Vlita menjatuhkan badannya di kasurnya lagi.

“yeehh… emang salah aku semangat belajar? Mau ya? Mumpung saya lagi mau neehh…” Agha memohon. Jelas banget dri nada ngomongnya.

“iya iya bos… ga mau ngancurin semangat belajar kau! Tpi ujan2an masa’..?”

“ya ampun, kamu mah, sampingnya juga udh rumah Adrian. Lah aku, tinggal nyebrang tuh..” kata Agha.

“ya ya… ditutup ya? Mau siap2 dulu”

“daahh….”.

15 menit kemudian, di depan rumah Adrian.

TOK! TOK! TOK! "permisi... adrian,, permisii..." Agha mengetuk pintu.

pintu rumah terbuka, bukan Adrian!

melihat bukan Adrian yg membukakan pintu, agha dan vlita memperbaiki sikap. nyengir.

"Adriannya ada?" tanya Agha langsung.

"eh, kita ngga salah rumah kan? ini bener rumah Adrian kan?" bisik Vlita, tetapi bisikkan itu dapat terdengar oleh sang pembuka pintu.

orang itu tersenyum geli melihat vlita.

"oh, Adriannya ada kok. bentar ya, masuk dulu aja.."

Agha dan vlita masuk ke rumah mengikuti sang pembuka pintu.

"woy yan! ada tmen2 kamu tuh!" teriak Rangga dri bawah tangga.

"ya! bentar! kasih minum aja dulu!" Adrian balas berteriak.

"yeh! orang temen kamu juga! kenapa musti aku yang ngasih minum?!" Rangga asal berteriak.

"ya ampun, ramah dikit kek ke tamu! ujung2nya kan kenalan ama kamu juga!" Adrian keluar kamar.

"oya?" kata Rangga melihat Adrian berjalan melewatinya.

"mau ngga dikenalin?" Adrian tersenyum tipis.

dri tadi Vlita dan Agha menonton di depan pintu.

"eehh... Rangga! mereka ga dipersilahkan duduk?! parah banget kau!" Adrian melihat Vlita dan Agha nyengir ke arahnya.

"duduk dulu gih. mau ngapain kesini?" tanya adrian ke Vlita dan Agha.

"ajarin biologi doong...." setelah duduk, Agha langsung to the point.

"jiahh... kirain ada apaan sampe disamperin ke rumah.."

"ga liat kita bawa buku biologi?" kata Vlita.

"oh, ya udah, aku juga belum ngerjain neh. aku ambil dulu ya bukunya" Adrian menuju kamarnya lagi.

"cepet!" seru Agha.

Rangga duduk di tangga.

"woy, ambilin minum yah, sekalian buat saya jugaa.. maksih mas! huahahaha!" Adrian menepuk pundak Rangga.

"eh, enak aja! emang nya aku apaan?" sewot Rangga.

"itu siapa yan?" bisik Vlita pelan..

"sepupu" jawab Adrian menyiapkan buku2nya.

"siapa namanya?" tanya Agha.

"eh, rangga! kamu ditanyain tuh sama agha!" sahut Adrian ke Rangga.

"yeeh.. kamu gimana sih yan! ah,," Agha jadi sewot.

"kenapa?" Rangga duduk disamping Adrian.

"mau kenalan engga? ini namanya Agha. klo yang itu tuh.. siapa ya? lupa!" Adrian tersenyum geli.

TUK! vlita melempar bolpoinnya. UPS! salah sasaran!

"aw" kata rangga.

"ehh.. maaf maaf.. salah sasaran! maaf ya.." Vlita mengacungkan kedua jarinya, damai.

"hahah, ya engga pa-pa" Rangga mengusap-usap kepalanya.

"nah, ga usah di kasih tau namanya juga udh kena timpuk kan?" celetuk Adrian.

"gimana klo udh tau namanya ya?" tambah Agha.

"udh ah, ajarin dong yan! niatnya kan mau ngerjain PR, bukan ngeledekkin saya!" kata Vlita.

"iya iya...."

Agha, Adrian, dan Vlita mengerjakan PR bersama. Rangga hanya muter2 diantara mereka, sesekali melihat buku Vlita, buku Agha, buku Adrian.

hingga akhirnya, tu PR selesai juga.

"udh selesai?" tanya Rangga.

"udahh..." jawab Adrian singkat.

"ya udah, aku pulang dulu ya, thanks yan!" Vlita membereskan buku2nya.

"eh, bentar bentar! nama kamu tuh siapa sih?" Rangga mencegah.

"Vlita. dri tadi blom tau ya?ckckck......" kata Vlita.

"ya udah, aku juga sekalian deh.. dah yan!" Agha ikut bangkit dri duduknya.

"gih... pulang sanaa..... pulangg....." kata Adrian dengan nada agak mengusir.

"iya iya ne pulang. ga usah di usir! wee.." Vlita menghilang di balik pintu.

"becanda mbak,," kata Adrian pelan.

"dah!" kata Agha menysul vlita.

setelah agak lama agha dan vlita pulang, Adrian dan Rangga duduk di kursi meja makan.

"eh, besok aku nganterinkamu ke sekolah ya?" kata Rangga tiba2.

"ha? eh.. aku tuh berangkat bareng Vlita sama Agha! gimana ceritanya kamu nganterin? hih.. aneh" jawab Adrian.

"kamu engga ada jemputan gitu?" tanya Rangga penuh harap.

"engga!" Adrian berjalan meninggalkan rangga.

"yahh.. yan,, ya udah ntar aku jemput deh ya? ya?" Rangga mengekor di belakang Adrian.

"ih! apa-apaan tuh jemput- jemput? emang aku anak kecil apa? malu-maluin aja! trus, ntar Vlita sama Agha gimana? kasian amat kutinggalin berduaan gitu?" Adrian menolak mentah-mentah.

"kasian, apa kamunya yang engga mau mreka berduaan? hmmm...." Rangga tersenyum licik+misterius+jail.

"DIEM!"







BERSAMBUNG....





*hyah, udh ktemuan tuh pada.... gimana lgi ya?*

Bintang Pagi Siang Sore *part 5*

*langsung saja dehh... cekidot....*







Part 5


Jam istirahat @sekolah

"kok Angel ga masuk sih? kan baru dua hari dia sekolah disini" kata Vlita yang terduduk di kursi samping lapangan basket.

"ga tau deh.." jawab Agha.

"gawat!" tiba-tiba Adrian terlonjak sendiri.

"woy, kenapa sih?!" Vlita heran.

"aduh... gawat!gawat!gawat!" Adrian tidak menjawab.

"eh, ngomong yang jelas dikit kek!" kata Agha.

"GAWAT!!!!" Adrian langsung berlari ke kelasnya.

"gilanya kumat dia.." Vlita geleng2 kepala.

"ayo kejar dia" Agha bangkit dari duduknya.

"bentarlah... abisin dulu makanannya..." dengan santai Vlita masih memakan snacknya.

5 menit kemudian,,

"yeehh..... cepetan!"

"iya iya bos..... yuk!" Vlita membuang sampahnya.

"hhmm......" Agha langsung menyeret Vlita yang berjalan santai.

Di kelas VII C

Adrian membongkar-bongkar tasnya.

"tuh kan, bener, ga ada!" Adrian memasang wajah panik.

agha dan Vlita memasuki kelas.

"kenapa sih Yan?" tanya Agha.

"ngomong yang jelas!" tegas Vlita.

"aku... ga bawa... buku PR matematika..." Adrian memucat.

"ha?!!?" Agha dan Vlita kaget.

tau kenapa kaget? karena matematika itu pelajaran Bu Yona. guru killer bagi anak2 kelas VII. jadi, sekali saja membuat pelanggaran siap-siap aja dpt 'hadiah spesial'.

"kok bisa? kamu tau kan Bu Yona kayak apa?" kata Agha duduk di kursinya.

"lupaaaa...... baru tadi keingetan aku ngerjain PR nya tuh di........" Adrian belum menyelesaikan kalimatnya, bel masuk berbunyi.

semua anak kelas VII C bergemuruh masuk kelas.

"mati..." Adrian makin memucat.

"huffhh..... klo gini kan, terpaksa" ucap vlita pelan, mengutak-atik isi tasnya.

Bu Yona berjalan gagah masuk ke kelas. semua murid duduk manis tak bergerak. guru gemuk itu menaruh buku2nya di atas meja guru.

tanpa basa-basi, Bu Yona meminta buku PR itu dikumpulkan. "kumpulkan buku PR kalian" katanya tegas.

spontan semua murid bangkit dri duduknya dan langsung mengumpulkan bukunya.

"yang belum mengerjakan atau tidak membawa buku, maju kedepan kelas!" perintahnya lagi.

Adrian pelan-pelan berdiri dan berjalan ke depan kelas. sambil menundukkan kepalanya.

"loh, ta..?" Agha yang baru mengeluarkan bukunya bengong melihat Vlita yang berdiri menyusul Adrian. Adrian pun nengok ke vlita.

"solider... hehehe" Vlita malah menyengir.

"haduh..." Agha menepuk dahinya.

dengan terpaksa, Agha memasukkan lagi bukunya.

"saya juga belum mengerjakan bu..." katanya.

"he??" Vlita dan Adrian kaget.

"katanya solider! gimana sih?" bisik Agha ke vlita.

"ih, di hukum kok ikut2an sih" kata Adrian.

"kalian bertiga! hormat di tiang bendera sambil pelajaran ibu selesai!" bentak Bu Yona.

"berarti sampe pulang dong.." bisik Agha.

"benar! sampai pulang!" bentak bu Yona lagi.

'kok Bu Yona denger sih?' pikir Agha.

"tunggu apalagi? cepat!"

Adrian, Agha, vlita tersentak dan langsung berjalan menunduk keluar kelas menuju lapangan upacara.

di tengah lapangan didepan tiang bendera.

adrian, dkk memberi hormat sambil mendongakkan kepalanya ke atas.

"kalian kok ikut2an sih?" kata Adrian.

"padahal kamu ngerjain PR kan gha? ta?" lanjutnya tanpa memberikan kesempatan Agha dan Vlita untuk berbicara.

"yaa... kasian aja ngeliat sahabat kita di hukum sendirian" kata Agha.

"kan kalo rame-rame enak..." lanjut Vlita.

"yeehh... dihukum mana ada yang enak sih?" sewot Adrian.

"hahahah, biar ajalah....." kata Vlita.

"gilee... panas bener euy!" agha mengelap keringatnya.

"huffh... siapa suruh ikut2an!" Adrian masih ga terima.

"udah deh, kamu diem aja!" kata Vlita.

Adrian menurut. Ia langsung diam.

Agha tertawa tak bersuara(gmn caranya ya? ajarin dong gha!)

Sinar matahari siang itu, puanaaass bangeeeett.... bisa aja buat ngegoreng telur setngah mateng! kali...

"eh, udh pada keluar tuh!" Agha melihat anak2 kelas VII C yg keluar kelas membawa tas bersiap pulang.

"akhirnya......" Vlita menghela nafas lega.

"capek bener dah!" lanjut agha.

"dibilangin, ga usah ikut......" Adrian belum selesai mngucapkan kalimatnya,

"diem! ayo ke kelas! abis itu pulang!" Vlita langsung memotongnya.

"iya nyonyaa..."

Akhirnya, mereka berjalan lunglai keluar dri gerbang sekolah.

mereka tidak berjalan sejajar. Vlita di paling depan, dibelakangnya Adrian, Agha di paling belakang.

"hmmpp.." Vlita menghentikan langkahnya saat ia mendongakkan kepalanya.

matanya lurus menghadap ke depan. membulat.

Adrian dan Agha yang tidak mengetahui kalau Vlita tiba2 brhenti itu, kontan bertubrukan.

"aduh! eh, napa berhenti sih!?" protes Adrian yg bru saja menabrak tubuh vlita dri belakang sehingga gadis itu maju beberapa langkah.

"kenapa sih ta?" tanya Agha.

"i..itu org yg kemaren.." tangan Vlita menunjuk seorang lelaki yg sdg berkumpul bersama teman2nya.

"ha? yg mana?" Adrian dan Agha langsung penasaran.

"aih, serem amat. serius yg itu?" kata Agha.

"sekilas sih gitu,, seinget ku begitu... makanya ngeri banget aku! takut tuh org ngeliat aku!" Vlita jadi panik sendiri.

"udah sih, santai aja. jangan lebay gitu, ntar tu org malah jdi tertarik nyari kamu!" ucap adrian sambil melanjutkan jalan dengan mengantongi kedua tangannya ke saku selananya.

"ih, yan! nekat bgt deh, jangan lewat situ deh.." Vlita menarik Adrian.

"apa sih. gitu aja takut!" kata Adrian dgn santai.

"kamu tuh ya, sok sok berani deh! pdhl kamu juga takut kan sekarang?" celetuk Agha.

"jangan panggil aku Adrian, klo aku takut..." Adrian melipat kedua tangannya.

"terus kita harus panggil apa dong?" kata Agha lagi.

"ya panggil aku Adrian lah! aku kan ga takut Agha!" Adrian melepas lipatan tangannya.

"tapi kamu kan takut yan..." tambah Agha lagi.

"engga, aku tuh.." Adrian belum selesai ngomong,

"diem! orgnya dateng tuh, smoga dia ga ngenalin aku deh....." sambung Vlita.

laki-laki itu berjalan sendirian. tubuhnya tinggi, tegap, wajahnya misterius gimanaa gitu. tetapi setinggi-tingginya tuh orang, cuma beda paling 5 cm dri Adrian.

Vlita memejamkan matanya, dan berusaha memalingkan wajahnya.

org itu berjalan melewati Vlita dgn santai, melirik Vlita sedikit tapi tak peduli.

setelah terdengar langkah org itu jauh, Vlita, Adrian, dan Agha menghela nafas lega.

"eh?" org itu menghentikan langkahnya.

Vlita dan sahabat2nya yg menyadarinya tidak jadi melanjutkan perjalanannya. kembali mematung.

cowok itu berjalan mundur. berhadapan dgn Adrian, Agha, dan vlita.

"eh, kamu yg ngelempar batu kemaren ya!" org itu menunjuk wajah Vlita.

keringat Vlita mengalir di dahinya. Adrian dan agha tetap mematung.

"ma.. maaf ka.. ga sengaja.. serius deh ka. aku ga tau klo ada org didepan. aku aja ga tau klo ternyata aku bisa nendang batu sejauh itu. maaf ka... beneran ka, ga sengaja.. suer deh! berani kesamber geledek klo bohong...." Vlita memejamkan matanya dan menyatukan kedua telapak tangannya.

org itu tersenyum kecil. 'huahahah, dikiranya aku mau marah apa? tadinya sih engga, soalnya dia kan masih anak kecil. tapi... boleh juga di kerjain dikiit.... heheeh'

"PUNYA MATA NGGA?! MASA' GA TAU KLO ADA ORG DIDEPAN SIH?!" bentak org itu, sambil menahan tawa.

pundak vlita mengangkat sedikit kmudian turun lagi. Ia kaget kalau di bentak begitu.

"ma.. maaf ka.. maaf,..." vlita tdk bisa ngomong apa2 lagi.

"MAAF, MAAF, GAMPANG EMANG NGOMONG MAAF! TAPI EMANG SEGAMPANG ITU ORG MAAFIN KAMU?! HAH?!" suara org itu makin meninggi.

wajah Vlita menunduk tak mau melihat wjh org itu. tubuhnya bergemetar takut. keringat dingin makin mengalir di dahinya.

'tuhan.. tolong timpuk org ini! timpuk pake apa aja kek..! kesian bener tuh Vlita..' pikir Adrian.

'haduh, semoga org ini cpet pergi deh... ya, bukan hanya karena vlita yg kepojok gitu.. aku juga kebelet nih, kudu cepet2 pulaaang.... haduh,,' Agha agak bergerak sdikit2.

'nasib nasib.. aduh, smoga ga bonyok... waduh, ngga! ga mungkin, masa' tuh org berani ngebonyokin perempuan?' pikir Vlita.

"hmbh, HUAHAHAHAHAH!!!!! HUAHHAH, HAHAHAHH!!!" tawa org itu akhirnya meledak.

Vlita mendongakkan kepalanya, lalu mengerutkan keningnya. Adrian mengangkat kedua alisnya, heran. apalagi Agha, memiringkan kepalanya ke kiri saking bingungnya.

org itu tertawa sampai terbungkuk-bungkuk memegangi perutnya.

"HUAHAHAHA! HUAHAH!! HUAAHH... HH.." akhirnya, org itu berhenti tertawa.

'udh capek mas?' ucap Adrian dlm hati.

"ka.. kaka', knpa ktawa..?" kata Vlita hati-hati.

"haduh, haduh, muka kalia.... huaahahahahah!!! sumpah, kocak abis, coba deh di foto, yg ngeliat ngakak pasti! huahahahaha!!!"

"loh.. kok..?" Vlita smakin bingung.

"aku cuma bercanda kali. yeh, aku tuh ga sejahat yg kalian pikir! bahkan sejahat-jahatnya aku, ga pernah ngebentak anak kecil kyk kalian." suara org itu melunak.

"haa??" Vlita dan Adrian menganga.

"trus, tdi apa namanya klo bukan ngebentak?" tanya Agha polos.

"dibilangin bercanda,ga denger?"

"serius bercanda?" Adrian memastikan.

"serius. aku tuh cuma bercanda kalee..." org itu jadi sok akrab.

Vlita masih pucat, tubuhnya kmbali mematung dan menundukkan kepalanya.

"ta.....? ta...? woy....?" Agha melambai-lambaikan telapak tangannya didepan wajah Vlita.

"ta, tdi cuma bercanda tau!" kata Adrian.

"kamu beneran takut ya? sorry deh.. aku kan ga beneran.." kata orang itu.

"lebay nya jgn kambuh disini lagi ta, udhan woy...." kata Adrian.

"sorry..... cuma bercanda kok" ujar org itu lagi.

"bercanda sih bercanda, tapi aku beneran takut setengah mati tau ga?!!" Vlita akhirnya angkat bicara.

"iya.. sorry, sorry, lagian tadi kamu juga langsung ceplos aja. awalnya, aku ga mau ngerjain kamu, tapi kmu nya bikin aku mau ngerjain kamu.. heheheh, maap yah"

"engga!" Vlita berjalan meninggalkan Adrian, Agha, dan orang itu.

"eh..." sahut laki2 itu.

"oya, kk' namanya siapa ka? dri tdi kita ngomongnya 'orang itu' , 'laki-laki itu'. siapa ka?" tanya Agha.

"Andika" org itu menjulurkan tangan, bermaksud untuk bersalaman.

"Agha.. heheh" Agha membalas uluran Andika.

"aku Adrian ka Andika.." kata Adrian pede.

"ga ada yang nanya la yaw! wooo....." celetuk Agha sambil cekikikan.

"bodo'! ka', duluan yah. si Vlita kyk nya udh jauh tuh. klo lgi kesel, dia jalannya ngebut banget. duluan ya ka'...!" pamit Adrian.

"ya, sampe besok yah!"

"dah ka'!" agha dan adrian berlari menyusul vlita yg sudah tidak terlihat lagi dri tikungan.

Agha dan Adrian jadi berlari-lari berusaha menyamai langkah Vlita.

"oi! tunggu dong!" Agha dan Adrian berhasil menyamai langkah vlita.

"pelan-pelan dong.. capek nih" kata agha.

"ngapain sih pake kenalan segala?" kata Vlita ketus.

"emang ga boleh? kan klo banyak temennya asik" kata Adrian.

"klo pnya tmen yg normal lan dikit dong, jgn yg bisa baik bisa serem kyk tdi itu" vlita msh jutek.

"lah, kok kamu mau pnya temen sahabat malah kyk kita? pdhl kita berdua kan ga normal-normal amat!" kata Agha.

"kita berdua lagi! kamu kalee!!" celetuk Adrian.

"bodo' ah........."

Adrian, Agha, dan vlita langsung masuk ke rumah masing-masing.

@Adrian's home.

Adrian baru membuka pintu, mamanya langsung menyambut.

"Adrian, udh pulang.. sini.. salaman dulu dong sama sepupu,," kata mamanya.

anak laki-laki duduk di sofa disamping koper besarnya.

"Rangga? ngapain kesini?" tanya Adrian.

"yee.. bukannya di kasih salam kek, tanyain kabar kek, kesannya malah kyk di usir.." kata Rangga.

Rangga itu pake kaca mata. orangnya rapii banget(buat anak laki2). seumuran sama Adrian. karna papanya kerja disana, pindah deh dia ke Texas.

"sorry sorry. lagian aneh, pulang2 ketemu makhluk rapi kyk kamu" ujar Adrian smbil merebahkan badannya di sofa.






BERSAMBUNG..





*he? siapa lagi tuh? knp jadi banyak pendatang barunya seh..? udh deh, tunggu ajah.. aku juga lagi mikir2 nih...(knp jdi curhat) hyaa*

Bintang Pagi Siang Sore *part 4*

*tuh kan, ini makin ngaco aja! udh ah, biar aja... yang penting lanjuuuuuuuttt..... iyo to iyo to iyo to?? heheheheh*










part 4

'udh ah! bodo' amat deh... ngoceh aja trus berdua! mending ke perpus! huh!' Vlita diam2 langsung memalingkan badan dan ngeloyor pergi tanpa sepengetahuan Adrian, Agha, dan Angel.

@perpustakaan

"nah, klo gini kan enak.. dri pada di diemin, mending diem sndiri skalian!" Vlita berbicara sendiri.

Vlita menarik salah satu buku di sebuah rak. Ia terbelalak kaget menemukan Adrian, Agha, dan Angel masuk perpustakaan.

"he? ngapain mereka kesini? cepet bener... kyknya tdi msh bhs lab2 gitu, knp tiba2 muncul disini sih?" ucap Vlita pelan.

Vlita mulai menghindar dri tempatnya berdiri tadi, karna Agha dkk berjlan kesitu.

seperti tadi, Adrian dan Agha mulai menjelaskan ke Angel.

dan Angel mendengarkan, manggut2, tanpa ngga senyum, jdi senyuum...terus.

"heran deh, emangnya enak ya di jelasin ama Adrian dan Agha? aku aja klo di ajarin pelajaran ama merek berdua udh mumet tambah mumet..!" kata Vlita mengintip dri balik rak.

"hidihh... tuh cewek hobinya senyum ya? senyuum muluu... ga takut di kira rada2 apa?" Vlita terus saja ngedumel di balik rak.

tak lama, Adrian, Agha, dan Angel menghilang dri posisi awal mereka.

mata Vlita mencari-cari ketiga sosok itu.

"hei, kok kamu pergi sih?" Agha menepuk pelan pundak Vlita.

"eh.. Agha. ng... ngga. tdi tuh aku kebelet..." jawab Vlita gagu. kaget dia.

"kebelet kok ke perpus sih?" tanya Adrian menaikkan satu alisnya.

"kenapa ga ke kamar mandi langsung aja ta?" tanya Angel ikut2an.

"ng... tdi udh kok, cuma abis itu aku langsung kesini" jawab Vlita mulai tenang.

"knp gak nyusul kita lagi?" tanya Agha.

"kan tadi toiletnya gak jauh2 dri lab yang tdi kita jelasin ke Angel" Adrian melanjutkan.

'heh.. napa pada mojokkin aku gini sih? rese' banget!' pikir Vlita menggerak2an kaki kanannya.

Adrian tersenyum melihat Vlita.

"tdi aku khilangan jejak kalian" jawab Vlita mulai asal.

"oh, ya udah, mau ikut lagi apa disini aja neh? kita ga maksa kmu ikut kok" Adrian mulai malas.

"uhm, aku mau baca buku disini aja yahh" kata Vlita menghembuskan nafas lega. kakinya berhenti berhentak2.

"okee.. dah" kata Agha.

setelah Adrian, Agha, dan Angel pergi meninggalkan perpustakaan, Vlita membalikkan badan dan menyenderkan badannya di rak.

"huffhh....." Vlita menghembuskan nafas.

jam istirahat berakhir, Vlita langsung berlari dri perpustakaan kekelasnya.

dikelas, Vlita tidak banyak bicara lagi. karena tidak ada yang mengajaknya bicara! Agha dan Adrian yang biasanya mencuri2 untuk mengobrol dgnnya, udh ngga lagi. tapi malah Angel yg di ajaknya ngobrol.

'kenapa ga ketauan guru sih?' pikir Vlita menyumpahi.

Angel tersenyum sinis melihat Vlita yg cemberut begitu lagi.

Agha mulai merasa ga enak terus2an nyuekkin vlita.

"sst, kok bengong aja sih?" bisik Agha.

"kamu sndiri? ngobrol.." jawab Vlita acuh tak acuh.

"yaa.. gak boleh?"

"hhh... terserah..." Vlita menghentikkan percakapannya.

Agha mengerutkan kening. 'si vlita kenapa sih?'

akhirnya, pelajaran itu selesai. kelas di bubarkan.

di kelas tinggal Adrian, Agha, Vlita, dan Angel yang ada disitu.

"pulang yuk.." kata Angel tiba-tiba.

"aku duluan ya.." Vlita bangkit dri kursinya.

"eh, bareng ta... tunggu dong.." Agha menahan langkah Vlita, ia segera merapikan buku2nya.

"bener? ya udah, kutungguin" kata Vlita.

"ayo yan, pulang yuk" ajak Angel.

"eh? ayo... ayo" sahut Adrian.

"eit.. ngga bareng yan?" kata Agha.

"ya udah, sama-sama aja kita berempat" kata Angel.

"emang kamu pulang naik apa ngel?" tanya Vlita.

"aku dijemput" jawab Angel.

'gitu kok minta bareng mbak.. mbak... cape' deh!' Vlita tersenyum datar.

akhirnya, mereka berempat berjalan seperti halnya saat istirahat tadi.

'sampe kapan.... haduuhhh...... lama-lama ga punya sahabat lagi deh...' batin Vlita berjalan lunglai.

"duluan ya smuanya, aku udah di jemput. dah.." Angel melambaikan tangan dan masuk ke sebuah mobil.

"dah..." sahut Adrian dan Agha.

Vlita berjalan memerhatikan ujung sepatunya, menunduk tanpa memerhatikan ke depan.

tanpa sadar, Vlita berjalan melewati Agha dan Adrian yang beridiri berdampingan memerhatikan mobil Angel yang mulai berjalan.

"eh.. eh... ta! kok ninggalin sih?!" Agha menyamai langkah Vlita.

"kenapa sih? ngambek?" tanya Adrian.

Vlita mendongakkan kepalanya, ia bru sadar, Angel sudah tidak ada.*bukan meninggal loh*

"udh?" katanya singkat.

"udh apaan?" tanya Agha polos.

"udh nyuekkin aku nya?" Vlita menatap lurus kedepan.

Agha melotot ke Adrian. Adrian mengangkat bahu, tidak tau.

"ki...kita ngga nyuekkin kamu kok" jwab Agha.

"oh..... oke" vlita berpura-pura menyelesaikan pembicaraan.

'udh deh, selesai...' Vlita menendang batu.

"auww!!!!" jerit seseorang.

kontan, Agha, Adrian, dan Vlita kaget.

Vlita menepuk dahinya sendiri. "gawat....! mati deh..."

"engga, ga mati! ayo kabur...!!!" ajak Adrian langsung menyeret kedua sahabatnya itu.

"woy! hjdgehgdywhgfwhywegl" orang yg kena lemparan batu Vlita ngedumel gak jelas. Vlita menengok sedikit, tapi wajah org itu tidak terlalu terlihat jelas.

Vlita mengacungkan kedua jarinya sambil berlari. "peace!!!" teriaknya.

Malam jam 20.05 WIB

"nah... untung ada Dhruva lagi..." Vlita langsung nangkir lagi di balkon kmrnya.

"rese' deh di sekolah...." Vlita megadahkan kepalanya.

"angel ternyata bisa lah gantiin aku jdi sahabat Adrian dan Agha" lanjutnya lagi.

"engga tuh, dia ga bisa.." sebuah suara berasal dri bawah.

"hhmm... nguping lagi?" Vlita mengetahui Adrian duduk di kursi seperti kemarin.

"ngga perlu nguping, udh kedengeran" jawabnya singkat.

"huhm, ya udah..." Vlita beranjak masuk kamarnya.

"ta, tunggu!" teriak seseorang. Agha.

"Agha?" kata Vlita.

"akhirnya dtg jugaa" kata Adrian.

" turun ya taa" Agha memohon.

"hhmmhh..... iyaa" kata Vlita malas.

akhirnya, Vlita muncul dri dalam rumah.

"kenapa Agha?" tanyanya langsung.

"sini deh, aku mau ngomong" agha menepuk kursinya untuk mengajak Vlita agar duduk disitu.

"ya udah ngomong.." Vlita duduk disamping Agha dan Adrian.


"maaf ya, kalo udh bikin kamu di cuekkin..."

vlita tidak menjawab, ia melihat ke arah bintang Dhruva yang selalu di posisinya.

"iya deh, aku juga ya..." Adrian angkat bicara.

msh saja, vlita diam. ia tersenyum.

"aku tau kok, tdi pas istirahat sbnrnya kamu ga kebelet kan? kamu ngga mau nemenin kita yg lagi jalan sama angel" lanjut Adrian.

Vlita langsung melihat ke arah Adrian.

Adrian tersenyum licik.

"aku liat kaki kamu gerak2 gitu, itu kan tandanya kamu lagi bo'ong..." katanya.

Vlita baru mau membuka mulut untuk membalas kata2 Adrian, tpi Adrian keburu memotongnya.

"udh.. ga bisa ngelak lagi... kita kan sahabatan dri jaman dahulu kala, aku tau banget kamu kayak gimana" kata Adrian.

Agha tersenyum-senyum sendiri.

"hehehehehh......" Vlita malah nyengir.

"hei bintang Dhruva, persahabatan kita lagi naik daun neh.. heheheh" kata Agha.

"huahahahahah........."

'semoga ngga jatoh deh' batin Vlita,

sebuah mobil mengintai ketiga anak itu. kacanya dinaikkan dan tertutup kembali. kemudian, mobil itu berjalan meninggalkan tempatnya tadi.





BERSAMBUNG



*udh ah, mentok.... besok lagi aja yah?*




Bintang Pagi Siang Sore *part 3*

*huhmm... mau basa-basi apa ya? udh ah, ga usah pake basa-basi! eia, bilang makasih aja deh buat yg mau baca. pdhl ini ga jelas bgt lohh.. silahkann...*












Part 3

Malam jam 20.28 WIB

berkilauan bintang malam, semilir angin pun sejuk..

"tumben.." ucap Vlita di balkon kmarnya.

Vlita duduk bersila di lantai balkon kmrnya. Sambil mengadahkan kepalanya ke langit.

"kok, cakepan bintang ya dri pada Agha sama Adrian? hahahah..." kata Vlita berbicara sendiri.

Satu bintang yg pling bersinar dri yg lain. warnanya murni, berkilauan, pokoknya memukau deh!

"oh.. gitu?" sebuah suara dri bawah balkon.

"he? siapa tuh?" Vlita celingak-celinguk melihat ke bawah.

"adrian sahabat Vlita yg cakepnya kalah sama bintang!"

"adrian? ngapain kmu di luar mlem2 gini?" tanya Vlita menemukan Adrian yg duduk di kursi taman depan rumahnya.

"lgi duduk, dodol! gak liat?" jwb Adrian tanpa melihat ke arah Vlita.

Vlita memutar bola matanya.

ternyata perhatian Adrian tertuju pada bintang yg dri tadi Vlita lihat.

"eh, kamu suka liat bintang juga?" kata Adrian memecahkan kesunyian.

"yaa.. mumpung ada bintangnya, knp ngga? kmu sndiri? aneh tau laki-laki kok sukanya ngeliatin bintang.." kata Vlita.

"yee.. apa salahnya klo laki-laki suka ngeliatin bintang?" jwb Adrian.

"ngga salah.. aneh aja ngliatnya"

"udh ah, bikin bingung aja..". Adrian merogoh hp nya dri kantung clananya.

Vlita melirik sahabatnya itu. penasaran..

tiba-tiba, Agha keluar dri rumahnya yg berhadapan dgn rumah Vlita. skrg, Vlita mngrti siapa yg di telphon Adrian.

"ada apa yan?" tanya Agha langsung duduk di samping Adrian.

"ga ada apa-apa. dri pada aku sndirian, ga ada yg nemenin" jwb Adrian.

"lagian kmu ngapain sih diluar malem2 gini?"

"kok pertanyaan kmu sama kyk cewek di atas itu sih?" Adrian menunjuk vlita dgn dagunya.

Vliat mengerutkan kening.

"eh! aku punya nama tau! sahabat macem apaan tuh ga tau nama sahabatnya sndiri?" kata vlita dri atas balkon rmhnya.

"malem ta!" sapa Agha. *Agha mah ramah..*

"malem Agha,, sahabat terbaikku..." Vlita tersenyum manis.

Agha nyengir ke arah Adrian, seolah meledek.

"apa? terserah dia!" Adrian mencibir.

"adrian adrian... knp sih? sewooot muluu..." tanya Agha.

adrian terdiam. kepalanya kmbali menatap langit.

Vlita menirukan Adrian. Agha pun juga.

sunyi... hanya terdengar suara serangga malam.

"hhh..." Adrian menghela nafas. "ta? gak turun? enak apa sndirian di balkon kamar?" ajak Adrian. akhirnya,,

"emang kamu izinin?" kata Vlita.

"kan aku yang ngajak.."

Vlita akhirnya mau turun menyusul sahabat2nya.

tak lama, ia keluar dri rumahnya. Vlita duduk diantara Agha dan Adrian.

"eh, tau ga? knp aku nyuruh kalian ksini skalian?" tanya Adrian.

"emang kamu udh ngerencanain ya?" Agha malah balik tanya.

"engga juga sih... mumpung bintangnya ada, aku mau nunjukkin ke kalian"

"bintang apa?" tanya Vlita.

"tuh! liat kan? bintang yang itu.." Adrian mengangkat jari telunjuknya menunjuk bintang menawan yd tdi mengalihkan perhatiannya dan Vlita.

"emang bintang nya knp? dri tadi aku juga ngeliatin bintang itu.. cakep bgt.." Vlita tersenyum memandangi bintang itu.

"wah, dri tadi pada ngeliatin bintang. aku di ajaknya telat!" kata Agha menghancurkan suasana.

"ya ampun gha... aku juga bru sdar dia ngeliat tuh bintang juga. trus aku langsung manggil kmu kan?" kata Adrian.

"iya iya....." Agha ikut terpana melihat bintang itu.

"cakep banget ya? ga bosen deh aku muji2 tuh bintang!" kata Vlita.

"bintang itu, namanya Dhruva..." Adrian kmbali mnunjuk bintang itu.

"ha? iya apa?" tanya Agha dan vlita bersamaan.

"iyaa...kalo aku ngga keliru.. heheheh..." Adrian menyengir sotoy sambil menggaruk-garuk kepalanya yg ga gatal.

"kok kamu tau itu namanya bintang dhruva?" tanya Agha.

"kalo aku ga keliru ya... katanya, bintang Dhruva itu ga pernah berpindah tmpat.." jelas Adrian. Agha dan Vlita duduk manis mendengarkan.

"terus, di India, dhruva di anggap sebagai simbol keinginan yang kuat..." kata Adrian.

"maksudnya?" tanya vlita.

TUK! Adrian mengetuk kepala Vlita. "maksudnya neng.. banyak yg berharap lewat bintang itu... org india pada percaya, keinginannya yg di sampein lewat Dhruva itu tercapai... gitu. ngerti?" kata Adrian.

"iya ngerti! tapi... kalo kita make a wish lewat Dhruva, bisa?" kata Vlita.

"kamu mau make a wish ya? sama neh.. " kata Agha.

"ya.. kalo mau make a wish, silahkan aja... tapi ngga tau bner2 tercapai atau engga. lagian, dimana-mana juga org klo mau minta sesuatu pasti mintanya ke Tuhan.. Dhruva cuma buat tmpt curhatan..."

"yahh.. kamu gimana sih? tdi bilang nya Dhruva bisa ngabulin permintaan.." kata vlita.

"eh, siapa yang bilang gitu sih?" kata Adrian.

"dia ga bilang gitu ta" sahut Agha.

"ya udah... ngga masalah... yang penting Dhruva bisa jadi tmpat curhat kan?"

"woo!! dasar cewek!" kata Agha dan Adrian.

Vlita mendongakkan kepalanya ke atas, melihat Dhruva.

"hai Dhruva.. kamu cakep deh.. aku boleh kan crita ke kamu?" kata Vlita berbicara pada bintang.

Agha dan Adrian saling bertatapan heran.

"tau gak,, sahabat2 aku tuh ya, unik2 deh.. yg satu suka sewot yg satu suka ngambek" lanjutnya.

lagi-lagi, Adrian dan Agha bertatapan heran sambil mengerutkan kening.

"tpi..... aku bersyukur kok punya sahabat kayak mereka.. malah bagiku, aku beruntung banget.."

senyum dilemparkan oleh Agha dan Adrian. (kok dilempar sih?)

"Dhruva... kamu kok cakepnya bisa ngalahin aku sama Agha sih?" tanya Adrian.

Vlita nyengir.

"ha?" Agha heran.

"sahabat mu tuh yang bilang!" kata Adrian menunjuk Vlita.

"oh..gitu?" kata Agha ke Vlita.

"knpa tanggepannya sama smua sih?" kata Vlita.

mereka kembali terdiam. masih terus menatap ke langit. walaupun banyak bintang yang bertaburan, mereka hanya terpaku pada satu bintang di atas.. Dhruva.. (yah, kasian dong bintang yag lain?)


~keesokan harinya di sekolah..~

sdh jadi rutinitas Agha, Vlita, dan Adrian berjalan bersama di koridor skolah mnju kelas.

tiba-tiba, Angel muncul ke depan mereka bertiga. (hebat ya, muncul..)

"pagi.." sapanya sambil melambaikan tangannya dan tersenyum manis.

kaki Agha dan Adrian melemas.

"pagi angel..." balas Vlita. vlita menyenggol sikut Agha dan Adrian bergantian.

"eh.. pagi..." kata Agha.

"pagi.." kata adrian. 'stay cool...' pikirnya.

"aku boleh bareng kalian kan?" tanya Angel lembut.

"oh.. boleh kok!" sahut Adrian.

Vlita tersenyum simpul. Agha hanya mengangguk2.

"yuk...." tiba-tiba, Angel langsung menggantikan posisi Vlita diantara Agha dan Adrian.

Vlita mengerutkan kening. 'kok aku ditinggalin sih?' pikirnya.

Agha, Angel, dan Adrian berjalan didepan Vlita. sedangkan Vlita mengekor di belakang mereka.

di kelas VII C.

Adrian, Agha, Angel, dan Vlita duduk di kursi masing2.

"eh... mau nemenin aku nggak?" kata Angel setelah menaruh tasnya.

kontan, Agha menengok ke belakang, padahal Vlita bru mau membuka mulut untuk bertanya sesuatu ke Agha. lagi lagi, ga nahan vlita mengerutkan kening.

"nemenin kemana?" tanya Adrian.

"ya.. keliling-keliling liat skolah ini. kan aku belum lama skolah disini, jdi blum trlalu ngerti tentang letak2nya" kata Angel tnpa menghilangkan senyum di wajahnya.

"boleh... ntar aku yang ngejelasin deh" kata Adrian.

"aku ikut yah? nemenin Adrian" kata Agha menunggu anggukan Angel.

"kita smua ikut kok.. Vlita juga, iya kan ta?" tanya Adrian.

"oh.. ha? eh.. i..iya" Vlita kaget namanya di sebut.

"makasih ya... kalian emang temen-temen yang baik. ga nyesel aku pindah kesini" ujar Angel.

"pasti! kita jamin kamu ngga bakal nyesel deh skolah disini!" kata Adrian.

"betul betul betul!!" sahut Agha.

'ya.. emang ga bakal nyesel. kan banyak fans-fans kamu ngel!' batin Vlita.

Pelajaran segera di mulai...

~jam istirahat~

"jadi kan?" kata Angel.

"iya dong.. ayo, pertama ke laboratorium2 dulu" kata Agha bersemangat.

"sip.. ayo jalan. yuk ta! kok bengong!" Adrian menyenggol tubuh Vlita, dan membuyarkan lamunan Vlita.

"iya iya. santai aja sih.." kata Vlita.

dan akhirnya, benar dugaan Vlita. kalau ia ikut Agha dan Adrian mengajak Angel berkeliling ia pasti akan di cuekkin!

seperti tdi pagi, Vlita berjalan mengekor dan tak terlihat di belakang Agha dan Adrian yang berbicara panjang lebar kepada Angel.

'bagus! aku di cuekkin!' batin vlita.

'mending tadi ga usah aku iya-in! huh! dikirain bakal di ikut sertain ngobrol2... nyatanya? males banget...' Vlita mendengus kesal.

didepan, Angel sekilas melihat wajah Vlita yang cemberut.

'heheh... kok kayaknya gampang banget ya?' pikir Angel smbil tersenyum sinis.

"ngerti kan? jadi kalau mau..........." Adrian msih memberitau Angel tntang ruangan didepannya.

"iyaa" jawab Angel.








BERSAMBUNG

(pda mulai ngerti ga maksud angel itu apa?)










Bintang Pagi Siang Sore *part 2*

"ralat, bukan VI C tpi VII C..."













part 2

TEETTT...!!! bel masuk sekolah berbunyi.

semua anak kls VII C udh duduk manis di kursi masing2 menunggu guru pelajaran pertama masuk.

ketika guru masuk, disampingnya berdiri anak perempuan yg asing.

"itu kan cewek yg tadi.." bisik Vlita.

"cewek?" Agha disampingnya agak bingung.

"enggaa..." jawab Vlita.

"anak-anak hari ini kalian akan menerima teman baru. silahkan memperkenalkan diri..." jelas guru itu.

saat itu Vlita terbengong-bengong memperhatikan anak-anak laki-laki di kelasnya. mulutnya mengangan semua!

"iiihh... Adrian juga," Vlita melihat Adrian.

"emg knp sih cewek itu? org ga ada apa-apanya.. ya gak gha?" Vlita menyenggol lengan Agha.

Agha bengong.

"yee... dasar laki-laki!"

"pagi teman-teman.. nama saya Siri angelina robert. terserah mnrt klian mau manggil saya siapa. boleh siti.. boleh angel.. tpi saya saranin Siti aja. saya pindahan dari Sd......~~~" didepan Cewek itu menjelaskan ttg dirinya dgn singkat.

"hahhaha, namanya siti..huakakakk" Vlita geli sndiri.

"cantik-cantik kok namanya Siti.. huu" kata Adrian ke Vlita.

"terserah ibunya dong yan.." kata Vlita.

"kita panggil Angel aja ya? ga tega manggil dia siti" kata Agha.

"yee.. klo dia emg mau2 aja di panggil Siti knp ngga? namanya juga Siti kan?" kata Vlita.

"iya, tpi kan.." Agha blum menyelesaikan kalimatnya.

"AGHA! VLITA! NGOBROLIN APA KALIAN?!" bentak ibu Lana, Bu lana emg trknl galak. tpi msh aja Vlita sama Agha brani ngobrol pas di ajarkan sama bu lana.

"eng.." Vlita dan Agha hanya celingukan.

" maju kalian ke depan kelas! angkat satu kaki dan jewer kuping masing-masing sampai pelajaran ibu selesai!" tegas Bu Lana.

Vlita dan Agha hanya menurut dgn wajah yg bersalah.

"hahahah... pgi2 udh di hukum tu anak 2, kasiaann.." ledek Adrian pelan.

"Adrian! mau di setrap juga kamu?!" tegur Bu lana.

"eng.. engga bu.. maaf"

"Angel.. silahkan duduk di kursi kosong sblh Adrian" kata Bu Lana ke Siti/Angel.

Adrian melongo.

Anak perempuan itu sgra mnju kursi dsamping Adrian.

"pagi.. " sapa anak perempuan itu ramah. dia menjulurkan tgn bermaksud bersalaman dgn Adrian.

"pagi juga.. eng.. aku hrs manggil kamu apa?" Adrian membalas juluran tgn anak itu.

"siti boleh, angel boleh.." jwb anak itu polos.

"angel aja yah?" kata Adrian.

"up to you.. oya, nama kmu Adrian ya? salam kenal" kata Angel smbil tersenyum.

"iya.. he-eh.. iya..." Adrian jdi snyum2 ga jelas.

pelajaran pun di mulai.

Vlita dah Agha yg berdiri di dpn kls dgn wjh kusut.

TEEEETTT.....!!! TEEETT..!!!! jam istirahat dibunyikan. pelajaran pun selesai.

Adrian menghampiri agha dan vlita yg ada didpn kelas.

"woy! udah! betah ya di setrap gitu?"

"ahh... ampun, pagi-pagi udh dihukum ajaa.. hufh.." Vlita langsung mnju kursinya.

"tau nih,, capek gila!" kata Agha.

"yee... ayo ke kantin.." ajak Adrian.

"udh duluan aja.. sama si Siti" kata Vlita.

"ya udah yuk yan.." ajak Siti tiba2 dtg.

"ahh.. ha? ayuk ayuk..."

setelah Adrian dan Siti keluar kls.

"ehhh... kok si Siti itu kyknya aneh ya?" kata Agha tiba-tiba.

"ha? aneh gmn?"

"ya.. aku ngeliatnya aneh aja. gimanaaa gitu"

"woo.. aneh krn kmu suka? huuu" goda Vlita.

"ENGGAK! ngga ta, aku ngga..." bantah Agha.

"iya iya, ngotot bgt gha gha.. lgian org anaknya gpp, aneh drimana?"

"aneh.. auranya. ya aura! kliatannya tuh cantik, baik, ramah, tpi aku ngerasain kyk dia ada niat lain gitu.." ucap Agha misterius.

"aura? tau apa kmu soal aura? lgian niat apaan cobaa"

"aku juga ga ngerti.. udh ah, lupain aja. dri pda bingung sndiri. ke kantin yuk. laper juga nih aku"

"ah.. aku msh pegel! dua jam beridiri...." kata Vlita msh malas.

"ahh... ayolah ta... emg kmu ga laper? aku traktirin deh..."

"traktir? serius gha?" vlita jdi smgt.

"yah.. salah ngomong..." Agha menepuk dahinya sndiri.

"ayoo ayoo....." Vlita langsung smgt menarik tangan Agha.

"santai dong mbaakk..."

~jam pulang sekolah~

"ayo pulang.." ajak Adrian menghampiri meja Vlita.

"gak pulang bareng siti..?" goda Vlita

"engga. knp? cemburu yaa..??"

"dih! NGAREP banget kau!" kata Vlita.

"hahahaha... udh ah yuk pulang"

Adrian dan Vlita berjalan keluar kelas.

"eh.. eh.. woy! ninggalin! woy! tunggu dong! tega bener dah!" Agha msh mebereskan buku2nya.

"huahahaha... maap gha!"

"iye.. maap si maap tpi jgn gitu lgi dong.. kebiasaan ah!" sewot Agha.

"jgn ngambek yahh..."

dri jauh, ternyata Siti memperhatikan. "uhmm... aku hrs apa ya?" katanya misterius.



BERSAMBUNG,..


*apa ya yg dipikirin siti? atau angel itu? heheh, tunggu part 3*

Bintang Pagi Siang Sore *part 1*

part 1


Pagi itu jam 06.25 WIB

TOK!TOK!TOK!

"pagi tante"

"pagi, eh, Vlita, silahkan masuk, mau brkt bareng Adrian ya?" sapa mama Adrian.

"uhm, iya tante, biasanya kan juga gitu.. makasih tante" Vlita memasuki rmh Adrian

"Vlita, Adrian lagi di kamar, mungkin sedang siap2. kmu langsung aja ketuk kamarnya" kata mama Adrian.

"oh, oke tante" Vlita berjalan mnuju kmr sahabatnya itu.

TOK!TOK!TOK!

"yan! cepetan! udh telat neh!" kata Vlita di dpn pintu.

"iya! bentar! udh, msk ajah!" kata org dri dalam.

"HWAA!!!" Vlita berteriak saat membuka pintu kmr itu.

"eh! apaan sih teriak2 di dpn kmr org! bikin jantungan aja!" kata Adrian yang msh mengancing seragamnya.

"yee.. kamu yg bikin teriak, masa' blum pake baju udh di bolehin masuk sih?!" Vlita msh mnutup wjhnya dgn tangannya.

"eh, aku tuh ya pake kaos daleman dodol! ga masalah kan?"

"ih, malah ngatain dodol lagi. ga masalah gimana? tetep aja, kesannya kyk tanpa busana"

"lebay bgt sih kau! udh ah, buka matanya org udh rapi gini"

Vlita menurunkan tangannya pelan-pelan dri wjhnya.

"nahh, udh cakep kan? adrian..." adrian memuji dirinya sendiri.

"dihh.. narsis banget! engga, standar aja! malah dibawahnya! ayo ah, jgn lama2 cpet turun, terlambat tau!" Vlita meninggalkan adrian.

"iya iya non..." Adrian mengikuti.

Di ruang tamu.

"ma, Adrian brkt dulu ya, msh hrs ngetok si Agha dulu" kata Adrian ke mamanya.

"ga sarapan dulu?"

"nih, udah!" Adrian meminum susunya. "dah mama!!" Adrian lgsung mninggalkan rumah.

"permisi tante.." Vlita mngikuti Adrian keluar.

"ckckck,," mama Adrian hnya gleng2 kepala.(kyk lgi dugem aja, hahaha)

di depan rumah agha.

"woy! kirain udh ninggalin!" ternyata Agha sdh di luar rumah.

"maaf lama, biasa tuh Adrian pgi2 udh ngajak ribut lagi" jwab vlita.

"ih, siapa yang ngajak ribut sih?" kata Adrian.

"heitt,, udh. ayo berangkat ah, lanjutin aja klo udh sampe di sekolah. oke teman-teman?" Agha menyeret tangan vlita dan Adrian untuk segera berangkat.

~di sekolah~

seperti biasa, Adrian, Vlita, dan Agha selalu brkt sklh brsama. bkn hanya krna rmh mereka yg satu deretan dan berhadapan itu. tpi krna mereka sdh bersahabat dari SD. ya, meskipun bnyk ribut2 soal inilah, itulah, tpi mereka kan sahabat, psti baikkan lagi..

Di kelas VI C

"eh, lain kali, kmu aja deh yang jemput aku duluan. aku kapok!" kata Vlita pada Adrian yg duduk dibelakangnya.

"emang ada apaan sih? ksih tau dong.." kata Agha di samping Vlita.

"ya ampun ta, gitu doang kapok" kata Adrian menyandarkan bdn ke kursinya.

"ih, biar aja. pokoknya, kmu duluan"

"huwoy! kasih tau dong, masa' aku di cuekkin kyk kambing cengo sih" kata Agha protes.

"lebay tau ga vlita, masa' cman aku suruh msk kmr ku aja teriak" kata Adrian.

"yee, aku tuh ya ga bakal teriak klo kmu udh bnr2 make seragam dgn bnr!"

"ha? masa' kmu msk pas Adrian telanjang?!!" kata Agha dgn muka agak kaget.

"ih! bukan telanjang! aku udh pake kaos daleman, tinggal ku kancingin aja seragamnya.." jelas Adrian.

"ohh.. brrti Vlita nya yg udh mikir macem2,, hahaha" Agha mulai cekikikan.

"eh..! enak aja!" protes Vlita.

"emang bener sih.. wahahahah" Adrian ikut2an tertawa.

"wahahahahahah!!!!" Adrian dan Agha tertawa sampai terpingkal-pingkal.

Vlita hanya cemberut melihat kedua sahabatnya menertawai yang tidak lucu.

kemudian, Vlita meninggalkan kelas tanpa memerdulikan Adrian dan Agha yg aneh itu.

"dihh.. gitu aja ngambek.." kata Agha.

"huahahahahah" Adrian makin menjadi-jadi.

Vlita menyusuri koridor sekolah.

'..hiii... dasar dua cowok aneh. org ga lucu knp ketawa coba?' pikir Vlita.

seseorang melewati tepat di depan Vlita. seorang gadis.

seorang gadis yang lbh tinggi 3 cm drinya. cantik, oke.. manis lah, dia memakai aksesoris yang lebay mungkin mnurut siswi lainnya. tetapi tdk untuk siswa nya, malah melongo melihat cewek itu berjalan.

'..dih, makhluk apaan lagi itu? ga prnh ngeliat. uhmm,, aku tau. itu cewek setengah manusia setengah bebek. kliatannya sih kyk manusia, cantik malahan.. tpi knp jalannya kyk bebek begitu???..' pikir Vlita smbil mengangkat satu alisnya.

"eh! ngeliatin siapa?!" Adrian menepuk pundak Vlita diikuti Agha di belakangnya.

"enggaa..." jawab Vlita.

Agha celingak-celinguk mencari apa yang dilihat Vlita.

"siapa sih ta?" tanya Agha.

"engga, want to know banget sih! ntar juga tau sendiri kok!" jwab Vlita cuek.

"yee.. msh ngambek buu..??" goda Adrian.

"aku ga ngambek oke?" jawab Vlita.

"iya iya non.. ga ngambek.." kata Agha.

"nah.. ini bru sahabat aku! bukan dia, cmn kenalan ajah..huh, yuk gha.." Vlita mengajak Agha meninggalkan Adrian.

"hahahah..." agha hnya tertawa.

"ya... terserah deh.." Adrian mengikuti dri belakang.



BERSAMBUNG....